Berikut ini adalah bukti ketiga bahwa Syi’ah tempo dulu benar-benar berbeda dengan syi’ah hari ini, dan tidak ada kemiripannya sama sekali kecuali dari namanya saja.
Sebagai pemerhati hadits, tentu sosok Abdurrazzaq As Shan’ani bukanlah orang asing. Beliau adalah salah seorang ulama ahli hadits asal Yaman (Shan’a) yang haditsnya banyak terdapat dalam Shahihain, bahkan beliau menyusun kitab berjudul Al Mushannaf setebal 11 jilid dengan jumlah hadits dan atsar lebih dari 21000 butir !! alias lebih banyak dari gabungan antara shahih Bukhari dan shahih Muslim.
Bila kita perhatikan dan telaah biografinya, maka kita dapati bahwa Imam Ibnu Ma’ien (wafat 233 H), Imam Al ‘Ijly (wafat 261 H), Imam Al Bazzar (wafat 292 H), Imam Ibnu Hibban (wafat 354 H) dan Imam Abu Ahmad ibnu ‘Adiy (wafat 365 H) sepakat mengatakan bahwa Abdurrazzaq condong ke pemikiran syi’ah (كان يتشيع), dan hal ini memang dikenal pada sosok Abdurrazzaq, sehingga dalam Taqriebut Tahdzib-nya (no 4064), Ibnu Hajar menyimpulkan berbagaimacam kritikan dan pujian yg disematkan kepada Abdurrazzaq bin Hammam Ash Shan’ani tsb dalam untaian kalimat berikut:
(ثقة حافظ مصنف شهير، عمي فى آخر عمره فتغير ، و كان يتشيع) “Dia seorang yg tsiqah, hafizh, dan pengumpul hadits terkenal. Ia buta di akhir usianya, sehingga kualitas hafalannya menurun. Dan dia juga berpemahaman syi’ah (tasyayyu’)”.
Akan tetapi bila ditelaah lebih jauh, kita dapati dalam biografi Abdurrazzaq dalam kitab Tahdziebut Tahdzieb (jilid 18 hal 60) karya Al Hafizh Abul Hajjaj Al Mizzy (wafat 742 H), maka akan kita temui sbb:
قال عبد الله أيضا : سمعت سلمة بن شبيب يقول : سمعت عبد الرزاق يقول : والله ما انشرح صدرى قط أن أفضل عليا على أبى بكر و عمر ، رحم الله أبا بكر ورحم الله عمر ورحم الله عثمان ورحم الله عليا ، من لم يحبهم فما هو مؤمن، وقال : أوثق عملى حبى إياهم .
Abdullah bin Ahmad mengatakan: Aku mendengar Salamah bin Syabieb berkata: Aku mendengar Abdurrazzaq mengatakan: “Demi Allah, Aku tak pernah merasa lapang dada untuk melebihkan Ali di atas Abu Bakar dan Umar. Semoga Allah merahmati Abu Bakar, Semoga Allah merahmati Umar, semoga Allah merahmati Utsman, dan Semoga Allah merahmati Ali. Siapa yang tidak mencintai mereka, berarti dia bukanlah orang mukmin
Abdurrazzaq juga berkata: “Amalanku yang paling kuat ialah kecintaanku kepada mereka”. Di halaman yg sama juga disebutkan
وقال أبو الأزهر أحمد بن الأزهر النيسابورى : سمعت عبد الرزاق يقول : أفضل الشيخين بتفضيل على إياهما على نفسه ، و لو لم يفضلهما لم أفضلهما ، كفى بى أزرا أن أحب عليا ثم أخالف قوله .
Sedangkan Abul Azhar Ahmad bin Azhar An Nisaburi mengatakan: Aku pernah mendengar Abdurrazzaq berkata: “Aku mengutamakan Syaikhain -yaitu Abu Bakar dan Umar- karena Ali mengutamakan mereka berdua diatas dirinya. Andai Ali tidak mengutamakan keduanya, maka aku tidak mengutamakan mereka. Cukuplah celaan bagiku bila aku mencintai Ali kemudian menyelisihi pendapatnya”. -selesai
Subhaanallaah, inilah potret satu dari sekian ulama syi’ah yang haditsnya banyak tersebar dalam kitab-kitab rujukan Ahlussunnah seperti Shahihain dan sunan yg empat… adakah ulama syi’ah hari ini yg berpendapat demikian? Inilah bukti nyata bahwa Syi’ah tempo doeloe yang riwayatnya banyak terdapat dalam kitab-kitab hadits Ahlussunnah memang sudah punah dan takkan pernah muncul lagi kecuali dalam khayalan HRS saja